Simplicity – Patience – Compassion

Alamiah Kesadaran

Pada bulan July 2000, beberapa umat dari satu vihara luar kota. Mengundang saya untuk memberikan beberapa ajaran Dharma di vihara mereka. Pada kesempatan ini, mereka juga menanyakan ajaran dharma. Inilah salah satu pertanyaan menarik dari seorang umat:

“Saya telah banyak membaca berbagai macam kitab, dan sutra. Di dalam kitab dan sutra ini banyak mengemukakan tentang Kesadaran. Semakin banyak saya membaca, semakin bingung dalam memahami kata Kesadaran. Mohon bimbingan , agar dapat menjelaskan dengan singkat tentang kesadaran yang dimaksud didalam kitab dan sutra-sutra. Untuk memahami arti Kesadaran rasanya sudah sangat sulit sekali.” Seorang umat mengajukan permasalahannya dalam kesempatan tanya-jawab ini.

“Bila anda terikat dengan pengetahuan dari kitab saja, maka semuanya tampak terasa sulit dipahami. Kitab dan sutra hanya merupakan petunjuk, dan hanya dengan membinanya maka kita baru dapat memahami intisari ajaran yang terkandung didalamnya. Dan untuk dapat membinanya, kita harus memulai dari tahap awal. Seperti halnya dengan seorang anak kecil yang baru belajar berjalan, pasti dimulai dengan mencoba satu persatu langkahnya. Setelah dapat berjalan, untuk berlari tidak lagi menjadi hal yang sulit baginya.” jelas saya.

“Terima kasihy, saya menyadari kesalahan saya yang selalu ingin merasa cepat mencapai apa yang saya baru baca. Mohon satu hal lagi,Saya mohon agar kiranya guru bersedia untuk memberikan petunjuk yang lebih mudah dipahami tentang Kesadaran. Hingga kini saya benar-benar bingung, karena kata ‘Kesadaran’ tampaknya sangat berbeda di setiap sutra.” Mohon umat ini sekali lagi.

“Sebenarnya yang dimaksud dengan Kesadaran, tidak berbeda didalam setiap sutra. Tetapi karena alamiah Kesadaran yang tidak terbatas oleh pikiran kita. Maka pikiran kita tidak dapat memahami kesadaran tersebut. Bila anda sudah dapat kembali pada kejernihan Kesadaran. Maka seluruh sutra yang anda baca, anda akan melihat keindahan dan kebenaran akan makna Kesadaran yang tertera. Untuk dapat mencapai tahap kejerniah kesadaran, saya hanya dapat menunjukan dan membimbing anda. Tetapi anda sendiri yang harus memahami Kesadaran anda yang sebenarnya. Dalam hal ini saya hanya dapat memberikan sedikit petunjuk akan alamiah Kesadaran. Semoga ini dapat membantu anda, dalam pemahaman akan Kesadaran.” Jelas saya.

“Terima kasih…” jawabnya dengan tersenyum gembira.

“Sesungguhnya yang dimaksud dengan alamiah kesadaran adalah keadaan kejernihan yang terbebaskan dari segala kemelekatan yang timbul dan membekas. Saya dapat memberikan sedikit gambaran tentang alamiah kesadaran ini. Dimana tubuh ini akan menua rapuh, walaupun kita sangat menyayanginya. Dan kematian akan datang, walaupun kita tidak menyenanginya. Jika anda terlalu melekat dengan keindahan tubuh anda, maka anda akan semakin sulit menerima proses penuaan tubuh anda. Inilah kemelekatan yang timbul dan memperdaya kesadaran anda. Demikian pula bila anda tidak dapat menerima datangnya kematian, bagaimana mungkian anda dapat meninggal dengan kesadaran yang jernih.”

“Terima kasih, sekarang saya mulai dapat memahami tentang kesadaran.” Ungkapnya dengan gembira.

“Baik sekali, hal ini juga merupakan alamiah kesadaran. Dimana apa yang saya jelaskan hanya sesuatu kebenaran umum yang tidak sulit dipahami. Semua mahluk sebenarnya telah mengetahui, tetapi sayang mereka tidak dapat memahaminya dengan kesadaran yang jernih. Hal ini yang selalu menjadikan mereka merasa sulit dan jauh dari pemahaman intisari ajaran Dharma. Om Mani Padme Hum.” Kata saya sambil menutup sesi tanya jawab yang ini.