Simplicity – Patience – Compassion

Bodhicitta Guru Besar

Mereka yang telah mengabdikan dirinya sebagai guru besar dan master mempunyai tanggung jawab yang berat. Semakin banyak umat yang mengikutinya, semakin besar beban yang dipikulnya karena seorang guru besar dan master mempunyai ikatan tanggung-jawab spiritual pada setiap muridnya.

Sebagai master dan guru besar spiritual yang terlahir kedunia, tentu sebelum inkarnasi telah memahami akan pengorbanan yang harus dilakukannya. Dunia ini bukan tempat yang enak untuk mencapai Kesempurnaan Sejati, terlebih-lebih terlahir kedunia untuk membantu mahluk lain mencapai Kesempurnaan Sejati.

Banyak para master dan guru besar spiritual yang terlahir dan membimbing para umat agar mencapai Kesempurnaan Sejati. Bukan niat mereka untuk mencari umat sebanyak-banyaknya, tetapi mereka yang berjodoh akan datang dengan sendirinya mencari ajaran dari master dan para guru besar.

Dengan kebenaran ini, maka master dan guru besar sejati tidak pernah akan khawatir bilamana ditinggalkan oleh para umatnya. Tetapi dibalik kebenaran ini, terkandung suatu kebenaran yang tersembunyi lagi. Guru besar tidak akan khawatir ditinggal oleh para umat. Tetapi bilamana hal ini terjadi, maka apa manfaat`para guru besar kembali terlahir ke dunia yang penuh penderitaan ini ?

Bunda Mulia berpesan: “Walaupun para mahluk tidak lagi mengetahui bagaimana menghadapi dan menghitung hidupnya. Mereka tidak lagi mengetahui bagaimana bermeditasi, dan berlatih Kesempurnaan Sejati. Bunda Mulia selalu mengajar dan mengutus banyak Bodhisatva dan mahluk suci untuk mengajarkan para mahluk, membuka kebijaksanaan, dan membantu keluar para mahluk dari alam samsara.”

Bodhisatva Kwan-Im berkorban untuk membimbing para mahluk untuk mencapai Kesempurnaan Sejati. Bodhisatva Kwan-Im memang tidak akan pernah khawatir ditinggal oleh para mahluk yang tidak mau mengikuti ajarannya. Tetapi cinta-kasih Bodhisatva Kwan-Im tidak berkurang sedikitpun terhadap para mahluk yang meninggalkannya, bahkan cinta-kasihnya bertambah kepada para mahluk yang meninggalkannya. Inilah salah satu unsur dari rasa bodhicita yang sebenarnya.

Bodhisatva Ksitigarbha (Ting Cang Wang ) berikrar untuk tidak pernah berhenti menolong para mahluk hingga seluruh mahluk terbebaskan dari alam neraka. Guru Agung Padmashambava juga berikrar bahwa: Beliau selalu berada disamping para umat yang selalu dekat dengannya, dan Beliau tidak akan menjauh sedikitpun kepada mereka menjauhinya.

Kepada para master dan guru besar yang mempunyai Bodhicita seperti Bunda Mulia, Bodhisatva Kwan-Im, Bodhisatva Ksitigarbha dan Padmashambava. Saya memohon agar berusaha selalu untuk tidak melepaskan perhatian dan cinta-kasihnya baik kepada umat yang meninggalkannya. Kasihanilah mereka, karena ketidak tahuan mereka yang sebenarnya akan Kebijaksanaan Sejati. Mereka bagaikan anak kecil yang kadang kala tidak menyadari dengan apa yang diperbuatnya. Inilah nasihat dan selalu diingatkan oleh guru saya, Wanita Berjubah Biru. Inilah proses belajar dan mengajar untuk mencapai Pencapaian Sejati.

Wanita Berjubah Biru, selalu mengingatkan saya: bahwa Ajaran para Budha dan Bodhisatva masih terdengar hingga sekarang karena Bodhicita dari para Budha, Bunda Mulia dan Bodhisatva yang tidak pernah sedikitpun melepaskan perhatian dan cinta-kasihNya kepada para mahluk di samsara ini. Walaupun para mahluk banyak yang tidak peduli untuk berlatih ajaran Dharma.

Para umat yang selalu berpindah dari satu guru ke guru yang lain, janganlah sedikitpun mengatakan hal yang kurang baik tentang guru anda sebelumnya. Ingatlah bahwa ikatan karma dan samaya antara murid dan guru tidak akan hilang begitu saja. Selalu bersyukur atas ajaran yang telah diterima dari para guru kita sebelumnya.

Tanpa pengalaman dan bekal ajaran yang telah di dapat dari para guru sebelumnya, belum tentu dapat bertemu dan menerima ajaran dari guru yang sekarang. Hal ini terjadi karena adanya proses sebab-akibat dari ikatan karma yang berlaku di alam semesta. Hukum karma mudah dilihat dampaknya, tetapi sulit di pahami.