Simplicity – Patience – Compassion

5 Dasar Intisari Sederhana Pembinaan Spiritual

Saya banyak bertemu para umat dari berbagai macam aliran agama Buddha dan Tao. Dalam sebagian besar pertemuan saya dengan mereka, saya banyak ditanya mengenai cara pembacaan mantra yang benar, cara permohonan berkah, hingga masalah samaya dan sila, dsb.

Walau pengalaman saya masih sangat minim, tetapi saya melihat permasalah yang mereka alami adalah permasalahan yang umum di alami oleh para pembina spiritual lainnya. Pada tahap awal pembinaan kehidupan spiritual, saya juga merasakan permasalahan dan kendala seperti mereka. Dan saya memahami bahwa banyaknya kendala dan halangan dalam pembinaan, juga merupakan bagian dari proses  alamiah dari tahap awal pembinaan kehidupan spiritual itu sendiri.

Mungkin dalam hal ini, saya lebih sedikit beruntung beruntung. Dimana permasalahan dan halangan yang timbul dalam tahap pembinaan spiritual, dapat saya atasi dengan lebih cepat. Semua ini atas berkah dan bimbingan dari Bunda Mulia, para mahluk suci lainnya, Guru utama saya yaitu: Wanita Berjubah Biru, serta para Guru Pembimbing Spiritual dari berbagai aliran lainnya.

Untuk membantu para mahluk yang merasa telah menjalankan berbagai pembinaan spiritual selama bertahun-tahun, seperti: pelafalan mantra, membina Puja Bhakti, membina pembayangan, meditasi. Tetapi tetap merasa pembinaan spiritualnya tidak lagi mengalami kemajuan . Saya berusaha membantu sepenuhnya, berdasarkan pengalaman pembinaan spiritual saya yang masih sangat minim ini.

Untuk ini saya merangkum kembali “5 Dasar Intisari Sederhana Pembinaan Spiritual”. Bila para mahluk dapat memahaminya dengan sepenuhnya, maka jalan pembinaan kehidupan spiritual telah terbentang lebar-lebari di hadapannya.

Pahamilah 5 Intisari Dasar Pembinaan Spiritual yan sangat sederhan ini:

  • Bila anda dapat menjaga Pandangan, Samaya dan Sila, seperti anda melindungi kedua mata anda.
    Anda telah memahami makna 3 Perlindungan Agung yang sebenarnya. 

  • Bila anda dapat memanjatkan doa permohonan berkah, seperti bayi yang merengek minta disusui oleh ibunya.
    Anda telah memahami Pelimpahan Berkah yang sebenarnya. 

  • Bila anda dapat menyebut nama Para Mahluk Suci Pencapaian Agung, seperti seorang anak yang kecil yang membanggakan pahlawan film karton barunya.
    Anda telah memahami makna ke-Agungan yang sebenarnya. 

  • Bila anda dapat mengucap mantra, seperti anak kecil yg menangis memanggil ibunya.
    Anda telah memahami intisari mantra hati yang sebenarnya. 

  • Bila anda dapat menenangkan pikiran, seperti seorang anak bayi yang menyusu dipangkuan ibunya.
    Anda telah memahami Kesadaran Sejati yang sebenarnya.

                                                                    ( Hua Lien, 1998 )