Simplicity – Patience – Compassion

Apa Yang Diberikan

Seorang lelaki datang memohon petunjuk di hadapan Bunda Mulia, lelaki ini menjelaskan bahwa hidupnya hingga saat ini selalu mengalami begitu banyak masalah yang datang berturut-turut tanpa hentinya. Dirinya merasa tidak sanggup lagi untuk menghadapi masalah kehidupannya. Seringkali dirinya berpikir untuk melakukan bunuh diri karena merasa betapa banyak masalah yang harus diselesaikan. Banyak teman dan saudara telah menjauhinya dan tidak ada lagi yang ingin membantunya untuk meringankan masalah yang dihadapinya.

 

Bunda Mulia memberikan wejangan agar dirinya dapat mengikuti ajaran Dharma dan menjelaskan beberapa cara spiritual yang kiranya dapat membantu memecahkan masalahnya. Untuk meringankan beban pikiran dan stressnya, Bunda Mulia memberikan saran untuk mencoba ikut serta dalam kelompok puja-bhakti di salah satu vihara Budha. Bilamana dalam waktu 3 bulan dirinya masih belum merasakan manfaatnya, dia boleh mempertimbangkan apakah ingin melanjutkan puja-bhakti atau tidak. Semua ini terserah kepada dirinya apakah ingin mencoba atau tidak saran yang telah diberikan oleh Bunda Mulia.

 

Dalam waktu 3 bulan, saya banyak mendengar dari umat-umat lain tentang kemajuan yang diperolehnya. Dirinya tampak mempunyai suatu gairah hidup kembali, dan tampak tidak stress dan bingung seperti waktu pertama kali berjumpa. Puji syukur atas Kemulian Bunda Mulia yang selalu memberi petunjuk kepada para mahluk dalam ajaran Dharma.

 

3 bulan telah lewat, dirinya tetap hadir mengikuti puja-bhakti bersama. Hingga pada bulan ke lima, lelaki ini datang kembali menghadap saya.

 

“Saya telah 5 bulan mengikuti puja-bhakti. Semua masalah saya telah terselesaikan satu persatu. Terima kasih atas segala bantuan dan petunjuk yang telah diberikan.” Ungkapnya kepada saya dengan wajah yang sangat cerah.

“Semua berkat petunjuk Yang Maha Mulia, juga keyakinan dan karma anda sendiri. Saya hanya menyampaikan apa yang disarankan oleh Bunda Mulia.” kata saya sejujurnya.

 

Lalu dia menjelaskan bagaimana masalahnya dapat diselesaikan berkat bantuan yang tidak terduga persis seperti apa yang telah Bunda Mulia jelaskan sebelumnya. Dirinya tampak sangat bersemangat menceritakan kejadian yang luar biasa dari awal perjumpaannya dengan saya hingga sekarang.

 

Bilamana saya tidak mengetahui masalah yang dihadapi pada awalnya, Saya sendiri sangat sulit mempercayai ceritanya karena terlalu banyak kejadian yang tidak terduga-duga dan banyak sekali pertolongan yang didapat dalam waktu yang sedemikian singkat. Saya sangat bersyukur karena semua ini dapat terjadi atas berkah yang dilimpahkan oleh Bunda Mulia.

 

Inilah salah satu cara spiritual yang sederhana tetapi sangat bermanfaat sekali, yaitu dengan berlatih Dharma untuk memperbaiki karma-karma yang kurang baik. Mereka yang mempunyai hubungan dan karma baik yang kuat, dengan berlatih dan melaksanakan dharma akan dapat dapat merasakan manfaatnya sedemikian cepat.

 

Kemudian saya menanyakan apa yang dapat saya bantukan lagi. Dan diapun semakin mendekat ke tempat duduk saya, lalu berkata: “Saya sekarang hanya ingin mengetahui apa yang Bunda Mulia berikan kepada saya, karena saya tidak pernah sekalipun absen dalam mengikuti puja-bhakti selama 5 bulan ini.”.

 

Mendengar pertanyaan lelaki ini, saya hanya diam mencoba memahami pertanyaannya. Rasanya ada sesuatu kesalah-pahaman mengenai perkataan saya pada lima bulan yang lampau. Apakah saya telah memberikan pengarahan yang salah ? sehingga dirinya menganggap bersembahyang bersama sangha di vihara untuk melakukan puja-bhakti hanya bertujuan untuk menyenangkan Bunda Mulia, para Budha, dan Mahluk Suci lainnya?. Apakah seorang murid yang belajar disekolah, hanya bertujuan untuk menyenangkan orang-tua dan gurunya saja ?

 

Kadangkala pada masa kecil, kita selalu merasakan terpaksa untuk pergi kesekolah. Kita terpaksa setiap hari berangkat kesekolah, karena takut akan orang tua dan guru yang akan menghukum bilamana ketahuan malas belajar. Setelah dewasa, kita baru menyadari manfaat sebenarnya dari belajar di sekolah. Semua ini sebenarnya bermanfaat untuk diri kita sendiri, manfaatnya bukan untuk menyenangkan orang tua ataupun guru. Ilmu yang kita dapat dari sekolah, merupakan bekal kita untuk mendapatkan hidup yang lebih baik dan terbebaskan dari ketidak-tahuan dan kebodohan.

 

Mengapa dengan pergi ke vihara, kita kembali berpikir seperti di masa kecil ? Saya menyatakan sebenarnya bahwa Bunda Mulia tidak akan menghukum siapapun yang tidak mau pergi ke vihara ataupun tempat ibadah lainnya. Bunda Mulia menyarankan seluruh umat untuk melakukan ibadahnya masing-masing secara teratur dengan penuh keyakinan, semua ini karena Cinta Kasih Mulia kepada para umat agar terbebaskan dari segala penderitaan.

 

Semua renungan ini sangat cepat terlintas dibenak saya, tetapi lidah saya terasa berat untuk mengucapkannya. Saya akhirnya hanya dapat berkata: “Ajaran Dharma telah membimbingmu untuk menemukan kembali jati-diri semula, adakah yang lebih berharga dari semua ini?”

 

Lelaki ini menjadi bingung akan perkataan saya yang keluar begitu saja. Dirinya mungkin merasa bahwa jawaban saya tidak ada hubungannya dengan pertanyaannya semula.

 

“Pendidikan telah menjadikan anda pandai mencari uang, adakah yang lebih berharga dari ini ?” Ungkap saya lagi memecahkan keheningannya.

 

“Terima kasih…. Terima kasih banyak atas petunjuk yang sangat berharga ini. Saya mengerti sekarang.” Katanya tersenyum dengan gembira.

 

Dia menjawab sedemikian cerahnya setelah mendengar ungkapan kedua saya ? sekarang sayalah yang menjadi bingung akan kegembiraannya. Saya khawatir akan terjadi kesalah pahaman kembali untuk kedua kalinya.

 

Apakah dia tersenyum karena benar-benar telah memahami maksud perkataan saya semuanya, ataukah senyumnya mengartikan makna lain dari ungkapan saya.

 

Namo Uci Yauw Ce Cin Mu Ta Thien Chun, Sembah sujud dan berlindung kepada Bunda Mulia Yang Tanpa Batas. Semoga saya dijauhkan dari kesalahan ucapan yang disadari maupun yang tidak disadari, dan Semoga para mahluk terbebaskan dari ketidak-tahuan dan keterikatan pikiran.