Simplicity – Patience – Compassion

Halangan Dalam Tahap Awal

Pada tahap awal, seorang yang memulai melatih ilmu bela diri, pada awalnya cenderung merasa bangga dan sombong. Merekapun cenderung untuk membanggakan Guru-guru mereka, hingga para pembina ilmu bela diri yang hebat lainnya. Mereka tanpa sadar, seolah-seolah bercerita bahwa pencapaiannya telah sama dengan orang-orang yang diceritakannya.

Dalam kehidupan sehari-hari, pembinaan ilmu bela diri yang mereka latih, juga secara tidak disadari akan merubah gaya hidup mereka. Ketika dirinya merasa sedikit tersinggung, emosinya tampak cepat sekali terbangkitkan. Ketika mengalami sedikit keributan, dirinya langsung merasa ingin berkelahi. Secara tidak langsung, dirinya tampak memandang rendah orang-orang lain yang tidak melatih ilmu bela diri.

Dilain pihak, bila dirinya melihat orang lain yang telah mencapai tingkat ilmu bela tinggi yang lebih tinggi darinya. Dirinya langsung merasa rendah diri dan minder. Dirinya langsung berubah total menjadi diam dan kalem.

Saya melihat tahap awal ini, juga dialami oleh para pembina awal spiritual. Mereka yang baru memasuki pembinaan spiritual, cenderung untuk membincang-bincangkan pengetahuannya spirutalnya. Tetapi sangat disayangkan, dimana tujuan perbincangan pengetahuannya spiritualnya, justru dimotifasi untuk mengungkapkan kepada orang lain, bahwa dirinya adalah umat pembina spiritual.

Mereka membincangkan masalah spiritual, bukan dalam perbincangan diskusi yang membangun semua pihak. Tetapi mereka cenderung untuk mengungkapkan dan memaksakan apa yang ada dibenaknya, tanpa mau menerima pendapat orang lain. Akhirnya, mereka tidak lagi menyadari bahwa kefanatikan telah menutupinya.

Sehingga mereka selalu mempunyai pandangan bahwa pembinaan spiritual yang mereka jalankan, adalah yang paling benar, dan pembinaan orang lain adalah salah. Disini mereka tidak lagi menyadari bahwa masalah kepercayaan dan iman, adalah suatu hal yang sensitif , pribadi dan unik dalam setiap mahluk. Mereka tidak menyadari bahwa semakin dirinya menyinggung masalah kepercayaan dan iman orang lain, justru orang lain akan semakin menutup diri untuk menerimanya.