Simplicity – Patience – Compassion

Jika Bertemu Budha, Bunuhlah dia

Pada tahap awal meditasi, kadang kala timbul penglihatan-penglihatan yang tidak terduga. Dimana berbagai gambaran yang timbul sebenarnya berasal dari perubahan arus hawa (Im-Yang) di dalam tubuh. Dimana disaat bermeditasi juga terjadi perubahan irama nafas, yang akan mempengaruhi jumlah oksigen yang terserap dan juga mempengaruhi jumlah enegi Chi terserap oleh tubuh.

Dengan timbulnya perubahan hawa dan nafas yang drastis disaat bermeditasi, dapat mempengaruhi gelombang otak dan syaraf mata kita.  Penglihatan seperti ini akan banyak dialami pada tahap  awal meditasi. Segala cara untuk menghilangkan timbulnya gambaran dalam tahap awal meditasi akan sia-sia, gambaran ini akan hilang dengan sendirinya sejalan dengan semakin seringnya berlatih meditasi.  Setelah dapat bermeditasi dengan baik, akhirnya kita mulai dapat kembali bernafas secara alamiah tanpa merasa adanya paksaan irama nafas.

Banyak para guru yang pada awalnya menekankan pada meditasi yang memperhatikan keluar masuknya udara, dan ada pula yang mengajarkan cara mengatur irama nafas yang masuk maupun yang  keluar. Berbagai macam cara meditasi dengan menfokus pada pernafasan telah banyak diajarkan oleh guru-guru meditasi, sayapun juga mengakui bahwa mereka yang dapat menguasai nafasnya tentu dapat lebih mudah menguasai emosinya. Hal ini dapat dibuktikan dengan nyata didalam kehidupan sehari-hari. Dimana mereka yang emosi amarahnya sedang meluap-luap, tanpa disadari nafas mereka akan semakin kuat dan cepat dari normalnya.

Bagi mereka yang mengalami kesulitan mengikuti irama nafas secara alamiah walaupun telah lama berlatih meditasi, saya sarankan untuk meminta petunjuk dan bantu pada guru kalian. Berhati-hatilah dengan kekacauan nafas yang berkepanjangan, karena dapat mengacaukan arus chi didalam tubuh sehingga dapat menimbulkan berbagai macam penyakit terutama penyakit jantung dan darah tinggi. Mereka yang merasakan sakit kepada setelah bermeditasi sebaiknya berkonsultasi juga kedokter untuk mencegah hal-hal yang tidak kurang baik dari perubahan nafas yang salah.

 Selanjutnya, di saat kita melatih meditasi kekosongan, kita berlatih untuk mengenal Kesadaran Sejati. Dalam tahap-tahap tertentu kita akan mengalami suatu proses pembersihan dimana Kesadaran Sejati dapat melihat segala macam gambaran pikiran. Kadang gambaran ini tampak serasa nyata sekali bagaikan layar bioskop yang tampak di hadapan.

Disinilah kita juga mengalami berbagai macam penglihatan, yang sebenarnya hanya proses Kesadaran Sejati yang mulai terpisah dari gambaran Pikiran. Kesadaran Sejati mulai dapat melihat dan memahami bagaimana timbulnya gambaran pikiran yang selalu berusaha untuk memperdaya.

Dalam tahap meditasi kekosongan kadang melihat banyak hal yang belum pernah kita ketahui sebelumnya, seperti melihat Buddha, maupun mahluk suci lainnya, dan bahkan mahluk-mahluk tingkat rendah lainnya.

Saya pernah membaca salah satu buku dari seorang Master Zen, dimana beliau mengatakan bahwa: Jika bertemu Buddha maka bunuhlah dia.

Ungkapan Master Zen ini sungguh menarik, karena dibalik ungkapan ini mengandung ajaran kebenaran yang sangat berguna. Sebagian besar para mahluk yang berlatih meditasi akan mengalami tahap-tahap tersebut, dan ungkapan ini telah memberikan solusi yang terbaik.

Bila Buddha dihadapan kita saat kita bermeditasi kekosongan, ini bukanlah Buddha yang sejati. Ini hanyalah gambaran dari pikiran kita sendiri, kita tidak perlu bergembira bahwa kita telah dapat melihat Buddha ataupun merasa takut.

Bunuhlah dia, bukan berarti kita harus mengambil pisau atau senjata untuk membunuh Buddha atau mahluk-mahluk lainnya. Disini kita harus dapat menguasai keadaan tahap ini agar Kesadaran Sejati kita tidak tergoyah dengan apa yang tidak nyata, walaupun indera kita memberikan reaksi yang tampaknya seperti nyata. Janganlah berusaha menolaknya, karena menolak adalah sama efeknya dengan menerima. Perhatikanlah semua gambar atau penampakan yang timbul tanpa harus menerima ataupun menolaknya, sehingga kita tidak terpengaruh oleh semua yang timbul. Tetaplah pertahankan keadaan meditasi seperti sebelum penampakan.

Bilamana kita berhasil menguasainya, maka semua yang tampak akan kembali keasalnya. Maka dengan sendirinya Buddha ataupun gambar yang tampak akan hilang dengan sendirinya, karena memang itulah proses pikiran yang selalu timbul dan akhirnya hilang dengan sendirinya.

Jika Bertemu Budha, Bunuhlah dia. Budha yang kita jumpai bagaikan gelembung-gelembung udara di soft-drink, yang akan hilang dengan sendirinya. Hanya dengan kesadaran sejati, maka gelembung-gelembung dapat hilang dan Budha yang kita jumpai akan terbunuh dengan sendirinya. Akhirnya kekosongan yang sesungguhnya dapat tercapai.