Simplicity – Patience – Compassion

Keinginan

Suatu tantangan dalam kehidupan spiritual untuk tidak menjadi egois, tidak khawatir dengan masa depan, dan tidak terikat dengan masa lampau.

Sifat alamiah dari kesadaran sejati adalah memahami segalanya sebagai keadaan alamiah yang sesungguhnya. Tanpa memberikan label pada segalanya, tanpa membagi-bagi menjadi kelompak baik dan buruk, kelompok besar dan kecil, kelompok cantik dan buruk, dsb.

Tidak mudah untuk berada dalam kesadaran sejati, karena pikiran yang selalu timbul memperdaya kesadaran sejati kita. Kesadaran sejati kita terperdaya karena kita telah terbiasa memandang segalanya berdasarkan alam pikiran kita sendiri, dimana pikiran kita terbiasa dengan ide-ide dan pandangan orang-orang lain.

Demikian pula kita mencari kebahagiaan hanya berdasarkan faktor luar, sehingga kita selalu mencari yang baik dan yang buruk berdasarkan kepuasan pikiran.

Pikiran dapat berinteraksi melalui panca-indera, dimana apa yang dicari selalu untuk membahagiakan panca-indera. Bila kita telah memahami bahwa panca-indera tidak akan abadi, maka kebahagiaan yang kita cari untuk memuaskan panca-indera juga tidak akan abadi. Inilah kenyataan yang sebenarnya tentang ketidak-abadian kebahagiaan dari panca-indera.

Manusia merasakan keadaan alam dunia, melalui panca-indera. Bilamana panca-indera tidak lagi berfungsi, maka mereka tidak lagi dapat merasakan keadaan alam dunia seperti sebelumnya. Mereka yang memahami ketidak abadian ini, tidak akan mencari kebahagiaan yang hanya untuk memuaskan keinginan panca-indera mereka. Inilah kenyataan yang sebenarnya tentang ketidak-abadian kebahagiaan dari dunia.

Tidak ada kebahagiaan abadi yang timbul dari pikiran, selama beribu-ribu tahun para master telah mengajarkan cara langsung untuk memutuskan tali penderitaan yaitu dengan menghindari segala keinginan yang timbul dari pikiran. Sangat disayangkan, ajaran ini hanya diterima sebagai suatu pengetahuan biasa yang sangat indah didengar tetapi sangat sedikit sekali yang memahami dan menjalankannya.

Kunci intisari sebagai mahluk spiritual adalah memahami sifat alamiah kesadaran sejati tanpa terperdaya oleh keterikatan pikiran. Keterikatan pikiran menjelma menjadi kekuatan keinginan yang luar biasa sehingga keinginan dapat menjelma menjadi menjadi tanpa batas.

Keinginan yang timbul didalam kehidupan agama seperti keinginan untuk menjadi terkenal, keinginan untuk berkuasa, dan keinginan memiliki kekuatan. Para mahluk berkeinginan untuk selalu dihormati, berkeinginan untuk memiliki nama baik. Mereka ingin dianggap sebagai orang baik, sehingga mereka hanya ingin dianggap sebagai orang baik berdasarkan gambaran pikiran orang lain.

Lihatlah, keinginan selalu membutakan para mahluk untuk menangkap segala yang datang tanpa terkecuali. Dengan demikian, para mahluk sendiri yang menjadikan keinginan mempunyai kekuatan untuk menjelma tanpa batas.

Untuk menjadi mahluk spiritual, pahamilah kesadaran sejati. Dengan memahami kesadaran sejati, maka kesadaran akan mengetahui segala penjelmaan keinginan yang tanpa batas.