Simplicity – Patience – Compassion

Kesadaran Sejati Bagaikan Nafas

Bila kita menahan nafas maka akhirnya kita tidak akan tahan, dan bila kita memaksakan untuk menghembuskan nafas terus maka kita tidak tahan.

Saat kita bernafas, biarkanlah secara alamiah. Kita tidak perlu menarik ataupun menghembuskan nafas, nafas akan keluar dan masuk dengan teratur secara alamiah.

Demikian juga dengan emosi, janganlah kita menahan emosi ataupun memaksakan emosi kita. Bilamana kita melakukannya, akhirnya emosi ini akan berbalik lebih berat lagi.

Timbulnya emosi berasal dari alam pikiran yang tidak terkendali. Bilamana emosi telah muncul, maka janganlah kita berusaha untuk menghilangkannya dengan menahan ataupun melawan emosi yang timbul tersebut. Cobalah untuk membiarkan emosi itu apa adanya tanpa mempengaruhi maupun dipengaruhi, biarkanlah emosi tersebut timbul tanpa saling mempengaruhi. Rasakan dan pahami gejolak emosi yang timbul seperti halnya kita merasakan jalur nafas kita yang timbul dan hilang silih berganti.

Bila emosi mulai bangkit, pamahi dan sadari bagaimana emosi tersebut dapat timbul. Jangan kita kehilangan kontrol yang mengakibatkan kita akan terbawa dan terpengaruh oleh gejolak emosi dari pikiran. Bila kita terus membiarkan emosi kita secara alamiah, maka secara perlahan-lahan emosi ini akan kembali tenang dan hilang dengan sendirinya, seperti halnya nafas kita yang selalu kembali teratur dengan sendirinya.