Simplicity – Patience – Compassion

Keserakahan Dalam Spiritual

Banyak umat dan para pembina spiritual yang secara tidak sadar terjerat dalam keserahkan untuk mendapatkan berkah sebanyak-banyaknya dan mencapai tingkat spiritual secepat-cepatnya, tanpa harus menjalankan pembinaan spiritual yang sesuai dengan Ajaran Dharma Mulia.

Banyak para umat yang terjerat dalam keserakahan untuk mendapatkan berkah sebanyak-banyaknya. Sehingga mereka kadang terjerat untuk berpikir bahwa pembinaan spiritual, hanya sebatas untuk mendapatkan Berkah dari para mahluk suci sebanyak-banyaknya. Hanya dengan menghadiri upacara-upacara dan menerima blessing dari para guru besar, mereka sudah menganggap telah menjalankan pembinaan spiritual. Tanpa harus membinanya.

Banyak para umat yang terjerat dalam keserakahan untuk mendapatkan berkah sebanyak-banyaknya. Sehingga mereka kadang terjerat untuk berpikir bahwa pembinaan spiritual, hanya sebatas sutra dan mantra. Hanya dengan membaca sutra dan melafalkan mantra, mereka sudah menganggap telah menjalankan pembinaan spiritual. Tanpa harus membinanya.

Demikian pula banyak para pembina spiritual yang terjerat dalam keserakahan dalam pencapaian Spiritualnya. Sehingga mereka kadang terjerat untuk berpikir bahwa dengan memiliki banyak rupang-rupang mahluk suci sebanyak-banyaknya, mereka merasa telah mencapai tingkat spiritual seperti mahluk suci tersebut. Tanpa harus membinanya lebih lanjut lagi.

Demikian pula banyak para pembina spiritual yang terjerat dalam keserakahan dalam pencapaian Spiritualnya. Sehingga mereka kadang terjerat untuk berpikir bahwa dengan memiliki banyak mantra dan ajaran dari berbagai Guru Spiritual, mereka merasa telah mencapai tingkat spiritual seperti Guru-Guru spiritualnya. Tanpa harus membinanya lebih lanjut lagi.

Demikian pula banyak para pembina spiritual yang terjerat dalam keserakahan dalam pencapaian Spiritualnya. Sehingga mereka kadang terjerat untuk berpikir bahwa dengan mendapatkan ajaran meditasi dari Guru Spiritualnya, mereka merasa telah mencapai tingkat meditasi seperti Guru-Guru spiritualnya. Tanpa harus membinanya lebih lanjut lagi. 

Demikian pula banyak para pembina spiritual yang terjerat dalam keserakahan dalam pencapaian Spiritualnya. Sehingga mereka kadang terjerat untuk berpikir bahwa dengan berjiarah keberbagai tempat-tempat suci para Mahluk Suci, mereka merasa telah mencapai tingkat spiritual seperti Mahluk Suci. Tanpa harus membinanya.

Demikian pula banyak para pembina spiritual yang terjerat dalam keserakahan dalam pencapaian Spiritualnya. Sehingga mereka kadang terjerat untuk berpikir bahwa hanya dengan dapat merasakan ketenangan dalam meditasinya, mereka merasa telah memahami Kekosongan. Tanpa harus membinanya lebih lanjut lagi.

Demikian pula banyak para pembina spiritual yang terjerat dalam keserakahan dalam pencapaian Spiritualnya. Sehingga mereka kadang terjerat untuk berpikir bahwa hanya dengan dapat merasakan Kekosongan beberapa menit, mereka merasa telah memahami Kesadaran Sejatinya. Tanpa harus membinanya.

Demikian pula banyak para pembina spiritual yang terjerat dalam keserakahan dalam pencapaian Spiritualnya. Sehingga mereka kadang terjerat untuk berpikir bahwa hanya dengan dapat mencapai kejernihan Kesadaran, mereka merasa telah mencapai KeBuddhaan. Tanpa harus membinanya lebih lanjut lagi.