Simplicity – Patience – Compassion

Mata Buram Sehabis Meditasi

Saya banyak bertemu dan diundang oleh berbagai pembina meditasi dari berbagai aliran hingga yang belajar sendiri. Hal ini membuktikan, masih banyak para mahluk yang telah memahami dan mengetahui pentingnya menjalankan pembinaan meditasi. Di saat bertemu saya, saya banyak ditanyakan tentang keluhan akan matanya yang terasa buram beberapa menit setelah bermeditasi.

Para pembina meditasi yang mengalami keburaman mata ini biasanya disebabkan oleh otot mata yang masih tegang. Walaupun telah menutupkan mata, tetapi sebenarnya mata mereka ini masih memfokus didalam kegelapan. Demikian pula dengan mereka yang menjalankan meditasi dengan membuka mata, dimana mata mereka masih memfokus pada apa yang dilihatnya. Hal ini membuat otot mata mereka menjadi sedikit tegang, sehingga secara tidak sadar  mereka belum dapat rileks sepenuhnya.

Untuk mengatasi mata yang buram sehabis meditasi, maka kita harus berusaha membuat mata kita se-rileks mungkin. Walau bermeditasi dengan menutup atau membuka mata,

 * Siapkan air bersih semangkok, dan handuk bersih.

Tahap I: Mengendurkan otot mata

  1. Buka mata anda lebar-lebar, dan tahan selama 5-10 detik.

  2. Tutup mata kencang-kencang, dan tahan selama 5-10 detik.

  3. Kedua bola mata lihat ke atas, dan tahan selama 5-10 detik.

  4. Kedua bola mata lihat ke bawah, dan tahan selama 5-10 detik.

  5. Kedua bola mata lihat ke kanan, dan tahan selama 5-10 detik.

  6. Kedua bola mata lihat ke kiri, dan tahan selama 5-10 detik.

  7. Putar bola mata searah jarum jam sebanyak 3x.

  8. Putar bola mata kebalikan arah jarum jam sebanyak 3x.

Lakukan Tahap I ini sedikitnya 3 kali. Kemudian lanjutkan dengan Tahap II: Bagi yang membina meditasi dengan mata setengah terbuka, lanjut ke Tahap II-A. Bagi yang membina meditasi dengan mata tertutup, lanjut ke Tahap II-B.

 Tahap II-A: Bagi pembina meditasi dengan mata setengah terbuka.

  1. Rentangkan tangan kedepan, dengan jari menunjuk ke atas.

  2. Mata lihat ke-jari-jari tangan sekitar 15 detik.

  3. Turunkan kelopak mata bagian atas perlahan-lahan sekali, dan biji mata ikut turun dengan perlahan-lahan sekali mengikuti kelopak mata yang mulai mengecil. Bila telah merasakan kelopak mata menjadi ringan dan tanpa tekanan tenaga. Lalu biarkan posisi kelopak mata di posisi ini, se-rileksnya.

(Sebagai pedoman bagi pemula, biasanya anda akan merasakannya diposisi ketika tidak dapat lagi melihat jari-jari tangan didepan, tetapi masih bisa melihat bayangan siku dan lengan tangan.)

Rasakan mata dan kelopak mata se-rileks mungkin, kemudian turunkan tangan, sesuai dengan posisi meditasi anda. Pertahankan keadaan ini, dimana mata antara tutup dan buka, dan atur nafas perlahan-lahan.

Tahap II-B: Bagi pembina meditasi dengan mata tertutup.

  1. Rentangkan tangan kedepan, dengan jari menunjuk ke atas.

  2. Mata lihat ke-jari-jari tangan selama 10 detik.

  3. Turunkan kelopak mata bagian atas perlahan-lahan sekali, dan biji mata ikut turun dengan perlahan sekali mengikuti kelopak mata yang mulai mengecil. Ketika kelopak mata atas mulai terasa menyentuh kelompak mata bawah, rasakan penyentuhan ini seperti kita sedang menaruh kelopak mata atas di bagian atas kelopak mata bawah.

(Sebagai pedoman bagi pemula, kita tidak merasakan kedua kelopak mata kita yang menyatu. Tetapi kita hanya merasakan bulu mata kita yang menyatu atau lebih baik lagi bila kita tidak merasakan tekanan apapun.)

Rasakan keadaan mata dan kelopak mata se-rileks mungkin, kemudian turunkan tangan, sesuai dengan posisi meditasi anda. Pertahankan keadaan ini, dimana mata antara tutup dan buka, dan atur nafas perlahan-lahan.

Tahap III: Meditasi dan penyelesaian.

  1. Lakukan cara meditasi yang di jalankan.

  2. Setelah selesai meditasi, lakukan Tahap I sekali lagi.

  3. Kemudian basahkan handuk dengan air, dan usapkan pada wajah dan kedua mata.

 Walau pengalaman saya yang masih singkat ini, saya ingin membantu para pembina meditasi semaksimal mungkin. Dimana saya melihat cukup banyak manusia yang benar-benar menjalankan pembinaan meditasi, semoga pengalaman saya dapat bermanfaat.

Saya juga mengingatkan kepada para pembina meditasi yang belajar sendiri, sebaiknya dibantu oleh seorang pembimbing meditasi. Sehingga hal-hal efek dan kekurang sempurnaan dapat diatasi dan diperkecil akibatnya, dan pencapaiannya dapat lebih pesat lagi.