Simplicity – Patience – Compassion

Meditasi dan Gairah Sex

Kadang bilamana kita sedang bermeditasi, timbul suatu gairah sex. Janganlah hal ini dianggap sebagai gangguan mahluk lain yang sedang mencoba kita. Hal ini juga merupakan keadaan yang normal dalam tahap awal pembinaanmeditasi.

Gariah Sex ini pada umumnya  lebih timbul, bagi mereka yang bermeditasi dengan memfokus atau menggunakan bagian tubuhnya, contohnya fokus pada pernafasan, keluar-masuk nafas, ujung hidung, denyut nadi, denyut jantung,  denyut mata, suara, dengungan di telinga, cakra di perut, cakra lainnya, dsb.

Pada pembinaan meditasi yang menggunakan bagian tubuhnya, secara alamiah  akan merasakan dan membangkitkan getaran yang ada pada cakra-cakra di tubuhnya. Sehingga dampaknya, dapat lebih membangkitkan sumber panas dan getaran tubuh yang berada sejengkal dibawah puser (Cakra perut – Tan Tien).

Panas dan getaran yang timbul di daerah cakra puser, secara alamiah akan lebih membangkitkan gairah sex yang berlebihan. Sehingga mereka yang telah dapat mengaktifkan cakra pusernya, akan merasakan adanya gariah sex yang lebih kuat lagi. Kadang dalam bermeditasi, gairah sex ini timbul secara mendadak. Tetapi bagi mereka yang dapat mengendalikan gairah sex yang timbul ini dengan baik, maka gairah sex yang timbul akan tenggelam dengan sendirinya. Inipun terjadi secara alamiah, dimana getaran dan panas yang pada awalnya terpusat di cakra puser, akhirnya telah dapat dikendalikan keatas untuk membangkitkan cakra-cakra lainnya.

Saya menyarankan kiranya mereka yang melatih meditasi demikian untuk berhati-hati mengatasi gairah sex yang timbul. Pahamilah bahwa gairah sex yang timbul secara berlebihan, adalah alamiah. Dan kendala ini harus dapat diatasi, agar tidak terjerat atau melekat padanya.

Mereka yang sulit menguasai gairah sex yang timbul ini, kiranya dapat mencari alternatif lain seperti menggunakan fokus rupang Budha maupun gambar Bodhisatva. Sehingga fokus meditasi dapat dialihkan pada faktor luar, seperti pada faktor cinta-kasih bodhisatva.