Simplicity – Patience – Compassion

Meditasi Vipassana dan Menemukan Barang Hilang

Pada Januari, 1997, seorang umat datang menanyakan sedikit keanehan yang dialaminya, ketika menjalankan meditasi.

“Bolehkah saya memohon petunjuk atas keanehan dari meditasi vipassana yang saya jalankan.” Tanya umat ini.

 “Mohon maaf sebelumnya. Meditasi Vipassana merupakan pembinaan meditasi yang sangat baik untuk memahami pikiran. Meditasi ini diajarkan langsung oleh Sang Buddha Sakyamuni. Dan untuk mempelajari meditasi vipassana , anda tentu harus mempunyai seorang guru pembimbing spiritual?” jelas saya.

 “Benar, saya adalah murid dari Bhante A.” Jawabnya. ( Nama Bhante tidak sebenarnya.)

 “Bukankah sebaiknya anda meminta petunjuk dahulu kepada Bhante A, karena beliau tentu lebih mengetahui keadaan dan tingkat pembinaan meditasi anda.” jawab saya.

 “Tetapi….. Bhante telah kembali ke Thailand. Dan sementara ini tidak ada penggantinya.” Jawabnya dengan perlahan.

 “Baik, kalau demikian keadaannya. Semoga saya dapat membantu.” Jawab saya singkat.

 “Saya telah secara rutin lebih dari setahun menjalankan meditasi Vipassana dari langsung dari Bhante. Tetapi….beberapa bulan ini, saya banyak mengalami keanehan dalam meditasi saya.” jelasnya malu dengan nada perlahan.

 “Keanehan apa yang anda maksudkan ?.” tanya saya.

 “Awalnya kira-kira 6 bulan yang lampau. Ketika saya sedang menjalankan meditasi Vipassana. Tiba-tiba dibenak saya, terbayang tentang cincin emas saya yang sudah hilang beberapa bulan sebelumnya. Saya mendadak teringat telah melepas cincin emas saya, dan menaruhnya di saku baju jas-safari pada saat menghadiri pesta pernikahan adik saya. Lalu setelah selesai bermeditasi, saya langsung memeriksa baju jas tersebut. Ternyata benar, cincin emas saya masih ada disaku baju itu.” ceritanya dengan wajah gembira.

 “Oh… bagus sekali. Anda tentu senang telah menemukan cincin emas anda kembali. Sekali-kali, boleh juga sambil menyelam minum air.” jawab saya sambil tersenyum balik.

 “Iya…, tapi selanjutnya bayangan ini semakin sering timbul dan terulang hingga beberapa kali. Bahkan barang isteri saya yang hilang dirumah, bisa saya temukan. Saya sendiri menjadi heran, dan saya tidak mengetahui apakah meditasi saya benar atau tidak ?” tanyanya.

 “Boleh saya bertanya dahulu….”, pinta saya.

 “Silahkan.”

“Anda mengatakan bahwa kejadian seperti timbulnya bayangan akan barang-barang yang hilang, terjadi beberapa kali. Apakah semua bayangan itu  benar semuanya ?” tanya saya.

 “Tidak, tetapi dari sekitar 6 kali mengetahui barang-barang saya yang hilang. 4 diantaranya benar-benar saya dapatkan kembali.” jelasnya dengan tersenyum.

 “Saya hanya dapat memberikan pentunjuk sebagai berikut. Pertama kali mungkin sebenarnya, tetapi selanjutnya adalah kemelekatan. Jangan anda terikat dengan timbulnya gambaran pikiran akan barang-barang yang hilang.” Jelas saya.

 “Mengapa yang pertama benar, dan yang lain bukan ?” tanyanya dengan kebingunan.

 “Pertama kali anda mengalaminya, anda tidak mengetahui apa yang akan ditimbulkan oleh pikiran anda. Ternyata pikiran menimbulkan gambaran cincin emas anda yang hilang. Gambaran pikiran ini menjelma menjadi bayangan ketika cincin tersebut anda masukan kedalam saku baju jas-safari. Pada saat itu kemungkinan anda masih dalam keadaan meditasi penuh, sehingga anda hanya melihat timbulnya gambaran pikiran ini. Tanpa terpengaruh atau terperdaya akan kebenaran bayangan yang timbul. Sehingga anda dapat menyelesaikan meditasi anda hingga akhir.” Jawab saya.

 “Memang benar, walau saya merasakan bayangan tentang cincin saya. Saya tetap bermeditasi hingga selesai.” Jawabnya.

“Ketika anda mengecek akan kebenaran bayangan anda, dan ternyata benar. Anda langsung merasa senang dan gembira. Perasaan senang dan gembira telah menjadi kemelekatan baru anda. Sehingga pada meditasi selanjutnya, anda semakin tidak berdaya oleh bayangan yang timbul ini. Pahamilah, Bayangan tersebut sebenarnya adalah ciptaan dan penjelmaan dari pikiran yang mencari-cari untuk mempedaya. Dan kita tidak menyadarinya lagi telah terperdaya.”

 “Benar sekali, memang belakangan ini rasanya mulai penasaran untuk mulai mencoba untuk mencari-cari barang  saya lainnya.” jawabnya dengan malu dan tersenyum.

 “Jangan  biarkan diri anda terjerat dan terperdaya oleh pikiran. Pahami kembali mengapa anda menjalankan meditasi Vipassana. Meditasi Vipassana hanya bertujuan untuk mencapai Kesempurnaan Agung. Jauh lebih berharga dari pada sekedar menjadi mahluk yang memiliki pencapaian sebatas penemu barang-barang yang hilang.”.

 “Satu lagi yang masih membuat saya penasaran. Apakah ada kemungkin saya diganggu oleh mahluk halus lainnya ?” tanyanya malu-malu.

 “Dalam menjalankan meditasi Vipassana dari Sang Buddha Sakyamuni, meditasi Mahamudra dari Padmashambava, atau meditasi Pembinaan Kesadaran Sejati dari Bunda Mulia. Halangan dan  gangguan terbesar bukan disebabkan dari unsur-unsur luar, seperti: gangguan mahluk halus atau lainnya. Anda telah lama menjalankan meditasi Vipassana cukup lama. Tentu anda telah memahami bahwa gambaran pikiran dari dalam diri, merupakan penghalang dan gangguan terbesar bagi para mahluk. Teruskan meditasi Vipassana anda. Pahami terus alamiah pikiran seperti sebuah cermin. Jangan menimbulkan atau menghilangkan, jangan mencari atau membuang, jangan menerima dan jangan menolak. Just like this !!!. No more, No less. Just like this !!!” jelas saya.

  “Terima kasih banyak, petunjuk anda sungguh sangat membantu saya. Saya mulai menyadari hambatan saya yang sebenarnya.” Jawabnya dengan gembira sambil memberi hormat dengan membungkukan badannya.