Simplicity – Patience – Compassion

Perasaan dan Penglihatan Dalam Meditasi

Pada tahap awal meditasi, banyak yang mulai merasakan adanya perasaan dan penglihatan yang tidak diketahui penyebabnya dan juga tidak dapat dijelaskan dengan akal sehat. Ada yang mulai merasakan kehadiran mahluk lain walau tidak terlihat. Ada yang merasa seperti melihat berbagai kilatan cahaya. Ada yang merasa melihat sesuatu, dan kadang merasa melihat mahluk alam lain.

Sebagian besar sumber penyebab timbulnya perasaan dan penglihatan yang demikian adalah keadaan alamiah tubuh kita yang belum terbiasa, atau karena adanya ganguan pernafasan dan peredaran darah. Dimana berbagai gambaran penglihatan dan perasaan yang timbul sebenarnya berasal dari perubahan arus hawa Chi (arus Im-Yang) di dalam tubuh kita sendiri.

Pada pembinaan meditasi, kadang kita secara sadar atau tidak telah merubah irama pernafasan, sehingga hal ini akan mempengaruhi jumlah oksigen yang terserap dan mempengaruhi arus peredaran enegi Chi di dalam tubuh. Bila pernafasan tidak lagi teratur secara alamiah, maka jumlah oksigen didalam darah akan berkurang. Hal ini dapat menimbulkan penglihatan dan perasaan tersebut.

Bagaikan seseorang yang menaiki puncak gunung yang tinggi. Ketika oksigen di puncak gunung jauh berkurang, biasanya mereka mulai merasakan seperti ada mahluk lain disekitarnya walau tidak tampak. Bahkan bila oksigen semakin sedikit, mereka mulai merasakan penglihatan-penglihatan yang lebih aneh lagi. Bagi mereka yang tidak memahaminya, akan tetap mengatakan bahwa apa yang mereka rasakan dan lihat adalah nyata. Saya dapat katakan bahwa hal ini ada benarnya juga, karena memang otak mereka benar-benar menterjemahkan secara nyata.

Kejadian ini adalah kejadian alamiah, dan hal ini yang dapat menjelaskan keadaan seseorang disaat menjelang kematiannya. Jangan heran bila mereka yang hampir meninggal akan merasakan adanya saudara atau teman mereka yang telah almarhum datang mengunjungi mereka. dapat melihat adanya mahluk lain disekitarnya. Semua ini disebabkan oleh otak mereka yang telah berkurang mendapatkan oksigen dan akhirnya menterjemahkan keadaan yang demikian.

Timbulnya perubahan hawa dan nafas yang drastis disaat bermeditasi, dapat mempengaruhi gelombang otak dan syaraf mata kita. Penglihatan seperti ini akan banyak dialami pada tahap awal meditasi. Saya juga mengingatkan bahwa segala cara untuk menghilangkan timbulnya gambaran dalam tahap awal meditasi akan sia-sia, gambaran ini akan hilang dengan sendirinya sejalan dengan semakin seringnya membina meditasi.

Yang terpenting, jangan kita terbawa dengan perasaan dan penglihatan yang bersumber dari keadaan otak kita. Semakin kita terbawa dengan keadaan ini, maka semakin kuat kemelekatan kita akan hal-hal yang demikian. Sehingga semakin sulit untuk mencapai pembinaan meditasi yang baik dan benar.

Bila kendala ini terus berlangsung, carilah seorang guru meditasi yang telah berpengalaman. Dengan bimbingan guru secara langsung, anda dapat memperbaiki pembinaan meditasi dengan lebih baik dan sempurna. Setelah dapat bermeditasi dengan baik, maka anda akan dapat kembali bernafas secara alamiah tanpa merasa adanya paksaan irama nafas atau gangguan lainnya.