Simplicity – Patience – Compassion

Berdana Untuk Rupang

Suatu tradisi yang kuat dimasyarakat umat Tao dan Budha yang mempercayai bahwa berdana untuk Rupang dari mahluk-mahluk suci merupakan perbuatan amal yang sangat baik.

Seorang umat bertanya: “Saya ingin berdana rupang di sebuah vihara, tetapi ternyata telah diambil oleh umat lain. Bagaimana jadinya? “

“Niat anda untuk berderma adalah hal yang baik. Tetapi mengapa anda hanya membatasinya pada rupang saja ?” tanya saya.

“Bukankah menyumbang untuk rupang, merupakan suatu perbuatan amal yang sangat baik dibandingkan menyumbang hal-hal lainnya.” Jelasnya.

“Saya mengerti maksud anda. Hal demikian memang benar adanya, tetapi masih ada sesuatu yang lebih mulia dalam beramal.”

“Mohon penjelasannya…” sang umat memohon.

“Mereka yang beramal dengan iklas tanpa pamrih, adalah mereka yang paling diberkati. Mengapa harus memaksakan amal, hanya sebatas pendanaan rupang saja. Menyumbang untuk rupang adalah sangat baik, tetapi akan lebih sempurna bila dapat menyumbang dan tanpa terikat dengan harapan dan tujuan pribadi lainnya. Inilah bagian dari beramal dengan iklas dan tanpa pamrih. Mereka yang dapat memahami keiklasan beramal, akan menjadikan amal sebagai warisan abadi dalam kehidupannya.” Jelas saya.

“Saya akan berusaha lebih iklas dengan apa yang telah saya amalkan.” Kata sang umat ini.

“Cobalah untuk tidak membanding-bandingkan dalam beramal, karena secara tidak langsung kita telah terjerumus dalam mengharapkan timbal balik dari perbuatan amal kita. Lihatlah matahari yang selalu terbit dari timur dan terbenam di barat, matahari selalu menyinari para mahluk tanpa membeda-bedakannya.” Kata saya lebih lanjut.

“Terima kasih atas penjelasannya, sekarang telah memahaminya. Saya akan berusaha untuk tidak membanding-bandingkan lagi dalam beramal.” Jelasnya dengan tersenyum malu.