Simplicity – Patience – Compassion

Meditasi Vs. Melamun
(dikutip dari buku “Meditasi Bagian 1 – oleh: Wisnu Prakasa”)

Adanya yang mengatakan bahwa meditasi itu sama seperti saat kita melamun. Hal ini perlu saya jelaskan sedikit lebih terperinci.

Ketika kita melamun, pikiran kita tidaklah berhenti (kosong). Pikiran kita sebenarnya sedang mengembara (dari tempat ke tempat yang lain, dari waktu ke waktu yang lain, dan dari satu keadaan ke keadaan yang lain). Disinilah kita telah dikuasai oleh pikiran kita. Hal ini tampak makin kuat bilamana kita dalam menghadapi banyak masalah atau problem. Semakin banyak masalah, orang akan cenderung untuk melamun. Semakin banyak melamun, semakin kita kehilang kesadaran kita akan tempat, waktu, dan keadaan kita yang nyata saat itu.  Kadang bila kita melamun, kita tidak menjawab bila dipanggil. Hal ini terjadi karena kita telah kehilangan kontrol akan keadaan kita.

Saat kita meditasi, kita tidak boleh mengikuti pikiran kita melainkan kita harus menenangkan pikiran kita. Tenangkanlah pikiran kita sehingga kita selalu sadar akan keadaan sekarang. Kesadaran kita jernih menghayati kebenaran akan  tempat, waktu, dan keadaan yang sedang bermeditasi. 

Jangan memikirkan apapun juga, baik itu benda didepan kita ataupun sakit ditubuh. Seluruhnya harus dihadapi dengan kenyataan bahwa memang adalah alamiah nyata dan apa adanya. Juga janganlah mencoba untuk menolaknya atau bahkan menghilangkannya, karena ini berarti pikiran kita  telah bekerja kembali. Dan ini biasanya gambaran pikiran yang timbul akan terus berlanjut lebih kuat lagi untuk memperdaya kesadaran kita.

Para mahluk Berlatihlah untuk tidak MENGHILANGKAN ataupun MENIMBULKAN apapun juga dalam pikiran saat bermeditasi.

Bermeditasilah tetapi jangan melamun. Latihlah secara bertahap dan jangan putus asa bilamana kita sadar telah melamun saat bermeditasi.